Pada hari Sabtu, 20 Juli 2024, Desa Tibayan menjadi saksi semaraknya kegiatan Kirab Gunungan Apem dalam rangka Harlah Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Tibayan ke-2. Acara ini dimulai setelah bakda Asar dan melibatkan berbagai elemen masyarakat serta organisasi keagamaan di Desa Tibayan.
Kegiatan kirab dimulai dari Sekretariat Ranting NU Tibayan dengan tujuan akhir di Lapangan Desa Tibayan, lokasi di mana acara Tibayan Bersholawat digelar. Rute yang ditempuh meliputi wilayah Tibayan, Socokangsi, Temuireng, Kayumas, Glagah, Cawan, dan kembali ke Tibayan.
Kirab Gunungan Apem diikuti oleh berbagai organisasi seperti Muslimat NU, Fatayat NU, IPPNU, IPNU, Banser, Pagar Nusa, serta perangkat desa dan masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, pengawalan ketat juga dilakukan oleh jajaran Polsek Jatinom untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan.
Acara dimulai dengan Khotmil Quran 30 Juz di Sekretariat NU Tibayan. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk syukur dan doa bersama agar acara Harlah Ranting NU Tibayan ke-2 berjalan dengan lancar dan penuh berkah.
Gunungan Apem yang menjadi ikon utama kirab ini membawa pesan kebersamaan dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Desa Tibayan. Semangat gotong royong dan kebersamaan terlihat jelas saat peserta kirab dengan penuh antusias mengiringi Gunungan Apem sepanjang rute yang telah ditentukan.
Di lokasi Tibayan Bersholawat, masyarakat disuguhi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang memupuk rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Suasana menjadi semakin khidmat dengan lantunan sholawat dan doa yang dipanjatkan bersama-sama.
Kepala Desa Tibayan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan acara ini. "Kirab Gunungan Apem dan Tibayan Bersholawat ini menjadi momentum penting dalam mempererat silaturahmi dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di Desa Tibayan. Semoga acara seperti ini bisa terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang," ujarnya.
Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan di Desa Tibayan semakin kuat, serta nilai-nilai keagamaan terus terjaga dan berkembang.