Tradisi malam tirakatan 17 Agustus kembali digelar warga Desa Tibayan pada tahun ini, termasuk di Dukuh Girimulyo, Kecamatan Jatinom. Tirakatan yang biasanya diisi dengan doa bersama, makan bersama, dan mengenang jasa para pahlawan, tahun ini menghadirkan nuansa berbeda.
Atas inisiatif ibu-ibu PKK Wanita Tangguh Girimulyo, kegiatan tirakatan dipadukan dengan penyuluhan bahaya narkoba dan gadget. Hal ini berangkat dari keresahan masyarakat atas kasus penyalahgunaan narkoba yang sudah terjadi di sekitar desa serta maraknya masalah kecanduan gadget, khususnya kasus judi online (judol) dan penggunaan gawai berlebihan pada anak-anak.
Acara menghadirkan dua narasumber, yaitu Anton Sanjaya (aktivis anti narkoba) dan Ahmad Saifuddin (Dosen Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said Surakarta). Turut hadir pula tokoh masyarakat Gus Anshori bersama perangkat desa yang mewadahi aspirasi warga untuk mendapatkan edukasi penting ini.
Dalam paparannya, Anton Sanjaya menegaskan pentingnya memahami bahaya narkoba serta langkah pencegahannya.
“Berbicara tentang narkotika, sebenarnya narkotika itu baik bila dipergunakan untuk ilmu pengetahuan, pengobatan, dan penelitian. Yang berbahaya adalah penyalahgunaan dan peredaran gelapnya,” tegasnya.
Anton juga mengingatkan bahwa generasi muda dan pelajar adalah kelompok yang paling rentan karena narkoba mudah diperoleh dengan harga relatif murah.
“Jangan sampai generasi penerus bangsa hancur karena narkoba. Lindungi diri, lindungi keluarga, dan lindungi lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Ahmad Saifuddin menyampaikan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget.
“Sama halnya dengan narkoba, gadget atau gawai juga berbahaya bila tidak dibatasi. Ketika anak-anak tidak bisa dikontrol penggunaannya, akan berdampak pada perilaku,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa edukasi sejak dini perlu dilakukan dengan cara membatasi jam penggunaan gadget serta mendampingi anak dalam beraktivitas.
Kegiatan penyuluhan ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Warga yang hadir aktif mengikuti sesi diskusi, mengajukan pertanyaan, dan menyimak visualisasi dampak buruk narkoba maupun kecanduan gadget yang ditayangkan oleh panitia.
Dalam penutupnya, Gus Anshori menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah menjadikan keresahan ini sebagai diskusi penting dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Kesadaran ini penting, mengingat Kabupaten Klaten menempati peringkat ke-4 dalam kasus narkoba di Jawa Tengah. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung acara ini,” ujarnya.
Tradisi tirakatan yang dipadukan dengan penyuluhan ini menjadi contoh nyata bahwa peringatan Hari Kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran, menjaga generasi muda, dan memperkuat persatuan warga.